Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa suhu di wilayah Jakarta dan sekitarnya diperkirakan berada di rentang 26 hingga 32 derajat Celsius pada hari ini. Masyarakat setempat diimbau untuk mewaspadai kemungkinan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, meskipun cuaca panas masih mendominasi dalam beberapa hari terakhir.
Cuaca panas ini banyak dialami oleh berbagai daerah di Indonesia, dan BMKG menekankan bahwa keadaan ini tidak berarti adanya gelombang panas. Suhu yang tinggi ini diprediksi akan berlangsung hingga akhir bulan Oktober atau awal November mendatang, beriringan dengan proses peralihan menuju musim hujan.
Penyebab Cuaca Panas di Jakarta dan Wilayah Sekitarnya
BMKG menjelaskan bahwa peningkatan suhu ini bukan disebabkan oleh gelombang panas, melainkan fenomena yang berkaitan dengan posisi gerak semu matahari. Posisi matahari yang berada di selatan ekuator pada bulan ini menyebabkan peningkatan radiasi yang mencapai permukaan bumi dengan lebih efisien.
Selain itu, angin timuran yang berasal dari Monsun Australia turut berperan dalam membawa massa udara kering dan hangat. Hal ini menyebabkan pembentukan awan menjadi minimal, sehingga sinar matahari dapat langsung memanaskan permukaan bumi secara maksimal.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa daerah-daerah di bagian tengah dan selatan Indonesia menikmati penyinaran matahari yang lebih intens. Dengan demikian, cuaca di wilayah-wilayah tersebut terasa lebih panas, terutama di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
Data Suhu Tertinggi di Berbagai Wilayah Indonesia
Menurut catatan BMKG, suhu maksimum di banyak daerah di Indonesia telah melebihi 35 derajat Celsius. Beberapa wilayah yang mengalami suhu tertinggi meliputi Nusa Tenggara, Jawa, Kalimantan, dan Papua.
Pada 12 Oktober, suhu tertinggi terpantau mencapai 36,8 derajat Celsius di Kapuas Hulu, Kupang, dan Majalengka. Setelah itu, suhu mengalami sedikit penurunan, tetapi tidak berselang lama, suhu kembali meningkat dengan rentang antara 34 hingga 37 derajat Celsius pada tanggal 14 Oktober.
Kondisi ini menunjukkan bahwa dominasi suhu tinggi bukanlah sesuatu yang sementara, melainkan cenderung berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang. Andri Ramdhani, Direktur Meteorologi Publik BMKG, menyebutkan bahwa wilayah dengan suhu ekstrim ini juga mencakup Sulawesi bagian selatan dan tenggara.
Prognosis Cuaca Hingga Awal November
BMKG menginformasikan bahwa meskipun cuaca panas mendominasi, masih ada potensi hujan lokal akibat aktivitas konvektif yang dapat terjadi di sore hingga malam hari. Hujan ini diperkirakan tidak akan signifikan tetapi bisa memberikan sedikit kenyamanan bagi masyarakat.
BMKG memperingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca buruk yang mungkin muncul, meskipun suhu tinggi masih menjadi tantangan utama. Kombinasi antara cuaca panas dengan kemungkinan hujan lokal bisa menciptakan kondisi yang tidak nyaman.
Dengan kata lain, meski cuaca tidak terlalu ekstrem, masyarakat dianjurkan tetap untuk menjaga kesehatan dan mengambil langkah-langkah pencegahan seperti menghindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari yang panas.