Sebuah fenomena langit yang menghebohkan terjadi di Cirebon, Jawa Barat, ketika sebuah bola api misterius muncul di udara, diikuti suara dentuman keras yang mengejutkan warga setempat. Kejadian tersebut langsung menjadi pembicaraan hangat di media sosial, dengan banyak orang merekam dan membagikan momen luar biasa ini.
Kemunculan bola api yang diduga meteor ini memicu beragam spekulasi, termasuk dugaan bahwa meteor tersebut berhubungan dengan kebakaran yang terjadi dekat Tol Ciperna. Namun, pihak berwenang segera memberikan klarifikasi mengenai situasi ini.
Penjelasan Dari Ahli Mengenai Fenomena Ini
Thomas Djamaluddin, seorang peneliti dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyatakan bahwa kebakaran tersebut tidak ada hubungannya dengan meteor yang melintas. “Meteor tersebut jatuh di Laut Jawa,” ujarnya saat dihubungi untuk mengonfirmasi isu yang beredar.
Lebih lanjut Thomas menjelaskan, video yang beredar di media sosial yang mengklaim bahwa meteor tersebut menyebabkan kebakaran adalah informasi yang tidak akurat. “Gelombang kejut dari meteor dapat didengar di wilayah yang cukup luas,” tambahnya.
Menurut analisis yang dilakukan, meteor melintas pada sekitar pukul 18.30 hingga 18.35 WIB. Sementara itu, gelombang kejut yang dihasilkan terdeteksi sekitar pukul 18.39 WIB, menunjukkan adanya keterlambatan beberapa menit antara peristiwa jatuhnya meteor dengan suara dentuman yang terdengar di tanah.
Penemuan dan Analisis Lebih Lanjut dari Pusat Riset
Thomas menjelaskan bahwa meteor berukuran besar yang jatuh dengan kecepatan tinggi dapat menyebabkan gelombang kejut dan dentuman keras saat memasuki atmosfer. Suara yang terdengar hingga wilayah Kuningan, Cirebon, serta laporan dari warga di Tegal dan Pekalongan, meningkatkan dampak dari peristiwa ini.
Dalam penelitiannya, Thomas mencatat bahwa tidak semua suara dentuman keras dapat diatributkan kepada satu sumber. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun menyampaikan bahwa dalam situasi seperti ini, banyak faktor yang dapat menyebabkan suara mirip ledakan, termasuk sambaran petir dan aktivitas seismik.
BMKG melalui Stasiun Kertajati mengungkapkan bahwa analisis citra satelit menunjukkan tidak adanya awan konvektif di sekitar Cirebon pada saat fenomena terjadi, yang biasanya bisa dikaitkan dengan sambaran petir. Hal ini semakin memperkuat hipotesis bahwa suara tersebut bukan berasal dari peristiwa cuaca.
Reaksi Masyarakat Terhadap Fenomena Langit yang Langka
Warga Cirebon dan sekitarnya sangat terkejut dengan kemunculan bola api tersebut. Banyak yang merasa ketakutan namun juga terpesona dengan keindahan dan misteri yang ditimbulkan oleh fenomena malam itu. Media sosial pun dipenuhi dengan video dan gambar yang menggambarkan bola api melintas di angkasa.
Reaksi ini bukan tanpa alasan, mengingat fenomena langit yang dramatis seperti ini jarang terjadi dan sering kali dipenuhi oleh unsur spekulasi. Banyak warga yang berbicara tentang pengalaman mereka saat menyaksikan kejadian itu dan berbagi berbagai pendapat tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Meskipun sebagian besar ketakutan awalnya disebabkan oleh ketidakpastian, penjelasan resmi dari para ahli dan badan meteorologi membantu mengurangi kepanikan. Informasi yang jelas penting untuk mencegah kesalahpahaman yang lebih jauh di masyarakat.
