loading…
Dalam era di mana teknologi berkembang pesat, penting bagi generasi muda untuk memahami literasi keuangan. Meskipun tingkat inklusi keuangan di Indonesia cukup tinggi, banyak di antara mereka yang masih kesulitan memahami konsep keuangan dasar.
Pemerintah dan berbagai institusi keuangan berinisiatif untuk meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan melaksanakan berbagai program edukasi yang lebih berfokus pada generasi muda.
Strategi Pendidikan Keuangan untuk Generasi Z yang Efektif
OVO, sebagai salah satu lembaga fintech terkemuka, memperkenalkan “Fintech Academy” untuk menjangkau segmen Generasi Z. Program ini dimulai pada tahun 2021 dan ditujukan untuk memberikan edukasi seputar teknologi keuangan kepada mahasiswa.
Dengan menjalin kerjasama dengan beberapa universitas ternama di Indonesia, OVO ingin memastikan bahwa pemahaman tentang keuangan dapat diakses lebih luas. Melalui inisiatif ini, OVO berharap dapat mengurangi kesenjangan antara inklusi keuangan dan literasi keuangan yang ada saat ini.
Dalam survei terakhir, banyak mahasiswa yang menunjukkan ketertarikan dalam mempelajari aspek-aspek keuangan. Ini menjadi pendorong bagi OVO untuk melanjutkan program tersebut dan menjadikan edukasi keuangan sebagai prioritas.
Kesenjangan antara Inklusi dan Literasi Keuangan di Indonesia
Data terbaru menunjukkan bahwa meskipun tingkat inklusi keuangan mencapai angka 80,51%, pemahaman masyarakat tentang literasi keuangan masih sangat kurang. Dengan indeks literasi keuangan yang hanya mencapai 66,46%, hal ini menjadi perhatian serius.
Kesenjangan ini memberikan peluang bagi fintech untuk berkembang, namun juga menimbulkan risiko jika tidak ditangani dengan baik. OVO berperan aktif dalam menjembatani gap ini melalui program pendidikan yang mereka luncurkan.
Sebanyak lebih dari 5.000 mahasiswa telah dilibatkan dalam program ini, yang berfokus pada pengembangan kapasitas pemuda. Melalui kombinasi teori dan praktik, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam menghadapi peluang dan tantangan keuangan yang ada.
Kolaborasi antara Industri dan Akademisi untuk Meningkatkan Keterampilan
Program Fintech Academy dikembangkan melalui kolaborasi strategis dengan sejumlah universitas, termasuk Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada. Kerja sama ini bertujuan untuk menghadirkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
Direktur Utama OVO, Karaniya Dharmasaputra, menjelaskan bahwa kerja sama ini bukan hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi industri. Dengan melibatkan akademisi, OVO berharap mendapatkan masukan yang berharga untuk program-program di masa depan.
Dengan pendekatan yang lebih holistik, program ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya siap bekerja tetapi juga mampu mengembangkan ide-ide inovatif di bidang fintech. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia di masa depan.