Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan alasan di balik terjadinya fenomena hujan es di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Dalam suatu laporan, BMKG menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi akibat adanya awan cumulonimbus yang mengandung butiran es, terutama saat suhu di wilayah tersebut relatif tinggi.
Untuk warga setempat, tidak perlu merasa khawatir dengan peristiwa yang bisa dibilang langka ini, karena sifatnya yang lokal dan tergolong aman. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun kejadian tersebut jarang, namun tetap bisa dipahami secara ilmiah.
Pada hari Jumat, hujan es melanda Desa Cempaka Mulia Timur, yang terletak di Kecamatan Cempaga. Fenomena yang tidak biasa ini menimbulkan perhatian, terutama mengingat karakteristik geografis Kotawaringin Timur yang biasanya tidak mendukung terjadinya hujan es.
Penyebab Terjadinya Hujan Es di Kotim
Prakirawan BMKG, Rizaldo Raditya Pratama, menjelaskan bahwa fenomena hujan es di wilayah Kotawaringin Timur cukup langka, namun dapat dijelaskan dengan baik secara ilmiah. Walaupun umumnya fenomena ini biasa terjadi, faktor lingkungan dan kondisi atmosfer menjadi kunci dalam terjadinya hujan es di daerah tersebut.
Iklim di Kotawaringin Timur yang biasanya hangat dan lembap tidak mendukung pembentukan fenomena ini. Namun, ketidakstabilan atmosfer yang terjadi baru-baru ini menciptakan kondisi dingin yang memungkinkan awan cumulonimbus menghasilkan butiran es.
Rizaldo menambahkan bahwa fenomena ini hanya terpantau berlangsung di satu lokasi dengan durasi kurang lebih satu jam. Pantauan radar dan satelit menunjukkan bahwa awan cumulonimbus berada di atas wilayah tersebut dari pukul 15:00 WIB hingga 16:00 WIB.
Pengaruh Lingkungan Terhadap Hujan Es
Seiring dengan fenomena ini, terdapat kekhawatiran dari masyarakat terkait potensi zat berbahaya dalam hujan es. Rizaldo memberikan penjelasan bahwa jika awan cumulonimbus terbentuk dekat pabrik yang menghasilkan polutan, maka ada kemungkinan awan tersebut terkontaminasi zat berbahaya.
Namun, ia menyatakan bahwa kondisi seperti itu sangat jarang terjadi di Kotawaringin Timur, sehingga masyarakat umumnya dapat merasa aman. Meskipun demikian, penting bagi warga untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca yang ekstrem, terutama ketika ada indikasi adanya angin kencang dan hujan deras.
Rizaldo juga mengingatkan agar masyarakat memperhatikan kondisi cuaca dan tidak menganggap remeh perubahan yang terjadi, khususnya saat awan cumulonimbus muncul di langit. Berdasarkan pengamatan cuaca, ada kemungkinan untuk terjadinya hujan ringan hingga sedang di hari-hari mendatang.
Prognosis Cuaca yang Perlu Diketahui Warga
Dalam pernyataannya, Rizaldo memperkirakan bahwa kondisi cuaca di Kotim dalam beberapa hari ke depan akan didominasi oleh keadaan cerah berawan dan berawan. Meskipun ada potensi hujan ringan, fenomena hujan es seperti yang terjadi sebelumnya kemungkinan tidak akan terulang dalam waktu dekat.
Karena kondisi atmosfer yang memicu hujan es cukup jarang, Rizaldo menyatakan bahwa warga tidak perlu khawatir akan adanya kejadian serupa. Hanya dalam situasi atmosfer yang sangat tidak stabil saja fenomena ini dapat terjadi kembali.
Kehadiran fenomena cuaca ekstrem ini memperlihatkan pentingnya pemantauan dan penelitian yang terus-menerus terhadap fenomena cuaca. Masyarakat juga diharapkan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan saat cuaca menunjukkan tanda-tanda yang mencurigakan.
Dengan pemahaman mengenai fenomena hujan es ini, diharapkan masyarakat bisa lebih siap dalam menghadapi perubahan cuaca yang mungkin terjadi. Ilmu pengetahuan membantu menjelaskan banyak hal, termasuk kejadian langka seperti ini.